Selasa, 04 Oktober 2011

GAJAH KENCANA MANGGALA MAJAPAHIT

Asal usul, masa kecil, masa remaja Dipa yang berasal dari desa Mada dengan nama panggilan si Gajah. Hidup tanpa mengetahui siapa orang tuanya, kapan lahirnya dan kemana kakinya akan melangkah kedepan. Dipa kecil berkelana kemana-mana dan bertemu dengan berbagai tokoh penting. Dalam perjalanan mencari Demang Suryanata dan Brahmana Anuraga ia menyelamatkan kereta kencana yang membawa Rani Kahuripan Tribuhana Tungga Dewi hampir meluncur ke jurang. Atas darma baktinya Rani mengangkat Dipa muda menjadi prajurit Kahuripan. Kompetensi dan Komitmen yang tinggi membuat Rani Kahuripan mempersembahkan Dipa kepada Raja Jayanegara sebagai anggota pasukan Bhayangkara. Kecakapan Dipa dalam menyelamatkan Raja Jayanegara atas pemberontakan Kuti dengan menggunakan rakyat mendapatkan berbagai anugerah. Disinilah Dipa menunjukkan pada dunia tentang persatuan dan kesatuan Nusantara.
2.Berdirinya Kerajaan Majapahit dengan pondasi darah ksatria dibawah kepemimpinan Raden Wijaya merupakan persoalan yang penuh intrik. Dimulai dengan ketidak puasan Ranggalawe Adipati Tuban yang menentang keputusan Raden Wijaya mengangkat Nambi sebagai mahapatih. Memang menurut sejarah, sosok yang paling berjasa kepada Raden Wijaya adalah Arya Wiraraja Adipati Madura, ayahanda Ranggalawe. Ketika Singasari dibawah Kertanegara diserang oleh pasukan Daha dibawah pimpinan Jayakatwang, Raden Wijaya meminta pertolongan kepada Arya Wiraraja. Bantuan dalam menggulingkan Daha dengan memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol adalah jasanya, tetapi Raden Wijaya melihat sebelah mata.

Pemberontakan dari waktu ke waktu dengan tujuan mengecam pemerintahan pada kala itu meminta korban yang sebenarnya mencintai Majapahit. Mereka tunduk pada kebenaran bukan pada sosok yang memimpin. Yang berkorban adalah : Ranggalawe, Kebo Anabrang, Lembu Sora, Nambi, Kuti dan lain sebagainya. Padahal dahulu mereka adalah sahabat karib yang mencintai negaranya.
3.Tipu muslihat yang dilancarkan oleh Patih Aluyuda demi jabatan Mahapatih, Kelicikan yang diperankan oleh Ra Kuti sebagai pimpinan Dharmaputra, Perjuangan anak-anak Daha dengan bendera Wukir Polaman dengan impian mendirikan kembali kerajaan Daha, Bahu membahu mempertahankan keutuhan Majapahit oleh kelompok Gajah Kencana, serta tabiat buruk Raja Jayanegara sendiri yang menimbulkan karma di tuturkan sebagai prakitri alam oleh Danghyang Dharmmadyaksa ring Kasogatan kepada Dipa (Gajah Mada muda) dan Winada putranya (Mpu Prapanca muda). Bahwa kemunculan bintang berekor di atas langit Majapahit adalah sebuah gejala alam yang akan mempengaruhi kehidupan kenegaraan kala itu. Pesan kepada kedua pemuda itu bahwa kelak yang terlibat dalam peristiwa itu adalah mereka berdua.
4.Tegaknya kembali panji-panji Majapahit dengan meminta korban Raja Jayanegara yang memang tidak disukai oleh seluruh rakyat dan para menterinya adalah sebuah sejarah yang tak terelakkan keberadaannya. Dan kelak dibawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Madalah masa keemasan Majapahit. Keberadaan Indonesia saat ini tak lepas dari tekad yang di ikrarkan oleh Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara dalam satu kesatuan.

http://jadul1972.multiply.com/journal/item/42/GAJAH_KENCANA_MANGGALA_MAJAPAHIT

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home